Sabtu, 23 Juli 2016
Ternak Ayam Potong/Ayam Ras Pedaging
Pembibitan dan Pemeliharaan Ayam Ras Pedaging
Ternak yang dipelihara haruslah memenuhi persyaratan sebagai berikut: ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya, pertumbuhan dan perkembangannya normal, ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya, tidak ada lekatan tinja di duburnya.
Ada beberapa aliran teknis untuk menentukan bibit/DOC (Day Old Chicken)/ayam umur sehari:
1.Anak ayam (DOC ) berasal dari induk yang sehat.
2.Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
3.Tidak terdapat keanehan pada tubuhnya.
4.Anak ayam mempunyak nafsu makan yang baik.
5.Ukuran tubuh normal, ukuran berat tubuh antara 35-40 gram.
6.Tidak ada tinja/lengketan tinja diduburnya.
Pemeliharaan
Bibit yang baik tentunya membutuhkan pemeliharaan yang baik pula. Apabila ayam broiler dipelihara secara "swalayan" layaknya ayam kampung di desa-desa maka keunggulannya tidak akan tampak. Oleh sebab itu, perlu adanya perawatan dan pertolongan masakan yang baik. Perawatan ini meliputi vaksinasi yang baik dan benar. Sebenarnya, memelihara ayam pedaging ini tidak repot. Hanya saja, sering kali peternak melaksanakan kelalaian dalam pertolongan vaksinasi, contohnya memakai vaksin yang telah kadaluarsa.
Hal ini tentu saja sanggup berakibat fatal, yakni sanggup mengakibatkan janjkematian pada ayam. Bila sudah terjadi hal menyerupai ini biasanya peternak tidak menyadarinya dan cenderung menyalahkan ayam yang dipeliharanya.
Temperatur/suhu Lingkungan
Ayam Broiler akan tumbuh optimal pada temperatur lingkungan 19-21 derajat celcius. Bila temperatur lingkungan terlalu panas, sanggup menciptakan ayam lebih menentukan untuk banyak minum dari pada makan sebab untuk mengurangi beban panas. Bila sudah demikian, sejumlah unsur nutrisi dan keperluan nutrisi utama bagi ayam tidak masuk sehingga keunggulan ayam menjadi tidak tampak.
Makanan
Makanan yang dimaksud yaitu menyangkut kualitas dan kuantitasnya. Pertumbuhan yang sangat cepat tidak akan tampak jikalau tidak didukung dengan ransum yang mengandung protein dan asam amino yang seimbang sesuai kebutuhan ayam.
Kualitas dan kuantitas pakan fase starter yaitu sebagai berikut:
Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat bernafsu 4%, Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
Kuantitas pakan terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu ahad pertama (umur 1-7 hari) 17 gram/hari/ekor, ahad kedua (umur 8-14 hari) 43 gram/hari/ekor, ahad ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor dan ahad ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Kaprikornus jumlah pakan yang diharapkan tiap ekor hingga pada umur 4 ahad sebesar 1.520 gram.Kualitas dan kuantitas pakan fase finisher yaitu sebagai berikut:
Kualitas atau kandungan zat gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%, serat bernafsu 4,5%, kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9% dan energi (ME) 2900-3400 Kcal.
Kuantitas pakan terbagi/digolongkan dalam empat golongan umur yaitu: ahad ke-5 (umur 30-36 hari) 111 gram/hari/ekor, ahad ke-6 (umut 37-43 hari) 129 gram/hari/ekor, ahad ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor dan ahad ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Kaprikornus total jumlah pakan per ekor pada umur 30-57 hari yaitu 3.829 gram.
Minuman
Pemberian minum diubahsuaikan dangan umur ayam yang dikelompokkan dalam 2 (dua) fase yaitu:
- Fase starter (umur 1-29 hari), kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu ahad ke-1 (1-7 hari) 1,8 lliter/hari/100 ekor; ahad ke-2 (8-14 hari) 3,1 liter/hari/100 ekor, ahad ke-3 (15-21 hari) 4,5 liter/hari/100 ekor dan ahad ke-4 (22-29 hari) 7,7 liter/hari/ekor. Kaprikornus jumlah air minum yang diharapkan hingga umur 4 ahad yaitu sebanyak 122,6 liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi perhiasan gula dan obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yang diberikan yaitu 50 gram/liter air.
- Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dalam masing-masing ahad yaitu ahad ke-5 (30-36 hari) 9,5 liter/hari/100 ekor, ahad ke-6 (37-43 hari) 10,9 liter/hari/100 ekor, ahad ke-7 (44-50 hari) 12,7 liter/hari/100 ekor dan ahad ke-8 (51-57 hari) 14,1 liter/hari/ekor. Kaprikornus total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4 liter/hari/ekor.
Pemeliharaan Kandang
Kebersihan lingkungan sangkar (sanitasi) pada areal peternakan merupakan perjuangan pencegahan penyakit yang palingmudah dan murah, hanya diharapkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan preventif dengan memperlihatkan vaksin pada ternak dengan merek dan takaran sesuai catatan pada label yang dari poultry shoup. Agar bangunan sangkar sanggup mempunyai kegunaan secara efektif, maka bangunan sangkar perlu dipelihara secara baik yaitu sangkar selalu dibersihkan dan dijaga/dicek apabila ada pecahan yang rusak semoga segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan demikian daya guna sangkar sanggup maksimal tanpa mengurangi persyaratan sangkar bagi ternak yang dipelihara.
Berak darah (Coccidiosis)
Gejala : tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan. Pengendalian:
Cara pengobatan dan pencegahanya adalah;
Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering;
Dengan Tetra Chloine Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.
Tungau (kutuan)
Gejala : ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu sebab gatal, nafsu makan turun, pucat dan kurus.
Cara pengobatan dan pencegahannya adalah;
Sanitasi lingkungan sangkar ayam yang baik; pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat;
Dengan memakai karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan dengan memakai karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan memakai insektisida yang gampang menguap menyerupai Nocotine sulfat atau Black leaf 40.
-
Juli 23, 2016